





MemoRY yg TeRganJal
Lima tahun yang lalu disaat tiba liburan sekolah, tentulah hal itu memberikan kesempatan yang banyak untuk bisa bersama dengan anak-anak. Atas rembukan dengan isteri dan anak-anakku , kami memilih untuk mengunjungi orangtuaku di kampung sebagai liburan keluarga. Mereka sangat senang dan aku merasa manfaatnya lebih nyata karena dengan demikian anak-anakku akan melihat langsung kehidupan dan adat istiadat yang ada pada kami. Dengan melihat secara langsung tentu akan mempermudah dalam menjelaskan dan akan mudah pula untuk mengerti bahkan menerimanya sebagai sesuatu yang wajib dimilikinya. Liburan keluarga kali ini terasa istimewa ditambah lagi sanak saudara yang turut senang atas terbayarnya kerinduan yang ada selama ini.
Sore itu diberanda teras rumah ayah, kami berdua duduk bersantai sambil menikmati secangkir kopi ditambah pula dengan sepiring singkong rebus yang masih hangat. Uapnya kelihatan jelas dipermainkan angin yang berhembus sepoi dipagi yang masih terasa dingin saat itu.
Bagaimana pekerjaanmu, kata ayah menyapaku dipagi itu.
Lancar , kataku. Bulan depan ini rencananya ada perluasan pabrik, karena saya melihat ada pasar yang baik di kain cetak , aku pikir itu sangat baik diambil agar produksi kita lebih komplit, kataku lagi lebih menjelaskan.
Bagus juga itu...kata ayah datar. Saya ini hanya ingin memberimu pandangan bagaimana menjaga uang,.. lanjut ayah dan aku diam saja mendengarkan.
Uang adalah sesuatu yang sangat pribadi dan pertahankanlah cara pandang seperti ini. Bila dikelola dengan baik maka ia bisa memberikan suka cita lebih besar dalam hidup sebab uang membuat kita bisa melihat dunia ini , melihat dan memiliki hal-hal yang indah dan baik yang dibuat di dunia ini.
Ada beberapa hukum utama yang harus kau ingat baik-baik dalam hal kau menggunakan uang dalam usahamu. Uang serupiah itu ibarat benih, bila ditanam dengan baik dan atas ridho Tuhan maka ia akan tumbuh dan tahun berikutnya kau bisa memanen dua kalinya. Untuk mengumpulkan uang seperti yang ada padamu sekarang dibutuhkan perjalanan yang sangat panjang dan kesukarannya berbeda-beda. Mengumpulkan uang dari nol menjadi seratus ribu rupiah jauh lebih sukar dari pada mengumpulkan mulai dari seratus ribu hingga mencapai sejuta rupiah.
Sama seperti benih, uangpun bertumbuh didalam usaha. Jadi jika kau tak punya uang siapa yang mau perduli dengan usahamu atau proposalmu dan sangat jauh berbeda dengan halnya jika kau punya uang seratus ribu maka orang lain relatif lebih mudah untuk memberi padamu bantuan atau kredit usaha dan dengan begitu usahamu bisa berjalan. Membuat uang membutuhkan suatu proses yang lama tapi untuk menghabiskannya mudah dan cepat sekali.
Anakku...jika kau telah menemukan jalan yang tepat untuk membuat uang serupiah jangan langsung merasa yakin atas keberhasilanmu itu dan kau kemudian mengganti cara atau lahan mencari uang. Jalan menuju keberhasilan itu tidaklah banyak dan saling terpisah jauh, begitu kau menemukan suatu jalan yang baik maka pertahankanlah tetap disitu.
Banyak orang yang begitu berhasil membuat uang di suatu bisnis langsung merasa dirinya jenius dan bangga kemudian memasuki bisnis lain yang kadang –kadang sangat baru dan berbeda. Akhirnya sering pula terjadi uang yang diperolehnya dari bisnis yang pertama hilang hanya karena rasa bosan pada bisnis yang pertama dan semangat menyala-nyala pada bisnis lainnya.
Anakku... tujuan penggunaan uang kita ada dua , diinvestasikan kedalam bisnis dan diupayakan agar kembali dan berkembang atau kita belanjakan demi kesenangan. Kesenangan itu bisa dalam wujud perhiasan atau perabotan yang indah yang nanti bisa kau pandangi selama bertahun-tahun atau dalam wujud kenangan atas saat indah yang telah berlalu. Penggunaan yang tidak benar dan membuatku terganggu bila uang itu kau belanjakan dengan maksud membuat orang terkesan.
Kesan pertama itu memang penting dan tentu lebih baik menjamu seorang pelanggan baru di restoran yang agak bergengsi. Tapi kalau sipelanggan sudah bisa terkesan dan telah mengunjungi pabrik sementara kau telah menjamunya makan siang seharga seratus ribu maka kau sudah harus bisa mendiskusikan bisnis secara mendalam dengannya. Kau tidak bisa lagi sekedar berbincang- bincang saja dan setiap kali nantinya hanya menguras kantongmu.
Kemudian ada satu hal yang perlu diperhatikan saat kau menanamkan kesan kepada pelanggan bahwa kau adalah orang royal maka besar kemungkinan kau akan membuat mereka lari. Bagaimanapun dalam benak mereka pasti ada pemikiran bahwa yang kau belanjakan itu adalah keuntungan yang kau peroleh dari bisnis yang mereka belanjakan padamu. Jika perlakuanmu terhadap mereka begitu mewah dan mahal maka merekapun pasti berpikir bahwa mungkin kau telah memasang harga yang terlalu tinggi selama ini. Dalam waktu yang tidak berapa lama mereka pasti akan mengamat-amati hal-hal yang baik yang dimiliki oleh perusahaan saingan kita dan mulailah kau mengalami kesulitan untuk menahan mereka tetap bersamamu.
Untuk kelihatan berkecukupan memang penting tapi jangan keterlaluan atau bertindak seperti orang bodoh, berapa besarpun uang yang kita peroleh jika kita membelanjakannya dengan sembarangan kita akan dianggap orang tolol dan menjadi orang yang didalam bisnis dihindari oleh siapapun. Pernakah kau mendengar peribahasa yang mengatakan ’orang tolol akan segera berpisah dari uangnya’,...itu suatu fakta nyata adanya.
Anakku...apa maksud saya mengatakan ini semua ? Yang ingin saya katakan adalah mempunyai banyak uang itu adalah sesuatu yang pelik ,karena bisa membuatmu dikelilingi oleh teman-teman palsu dan yang akan memabukkanmu dengan segala pujian. Kau perlu waspada dan hati-hatilah terhadap teman-teman dan orang yang memberikan hadiah palsu atau pujian kosong.
Rasa tertarik terhadap seorang yang memiliki uang atau keinginan untuk menjalin persahabatan dengan orang yang memiliki uang adalah watak sebagian besar manusia. Hal ini tentu karena seolah-olah bisa memberikan suatu rasa aman atau ingin menjadi kelompok elite yang kaya. Ada yang datang dengan niat baik dan ada pula dengan niat buruk.
Kau perlu berhati-hati terhadap mereka yang begitu ingin berteman denganmu hanya karena uang yang kau miliki , sedangkan yang sengaja dengan jujur dan tulus ingin berteman denganmu jangan pula kau abaikan. Hal itu bisa juga menjadi salah pengertian yang membuat saling menjaga jarak dan hanya melihatmu dari kejauhan dan sungkan pula untuk saling mengundang.
Perlu kau ingat bahwa salah satu cara yang paling cepat merusak persahabatan ialah bila temanmu datang meminjam uang padamu dan kau langsung memenuhinya. Lebih baik bila kaulah yang lebih dahulu menyadari kesulitan keuangan mereka dan menawarkan pinjaman. Orang-orang seperti yang terakhir inilah biasanya yang dengan senang hati mengembalikan uang yang dipinjamnya dan tetap menjadi temanmu.
Teman-teman yang datang meminjam padamu dan tak berhasil memang akan memutuskan persahabatan denganmu , tak mengapalah.. mereka bisa pergi ke bank...mungkin kau merasa bahwa cara memilih sahabat seperti ini agak aneh.. tapi memang begitulah dan ini sudah terjadi sejak zaman dahulu.
Anakku.... orang yang pandai bisa menjadi kaya tapi banyak orang yang setelah kaya lalu menjadi bodoh , itulah sebabnya mengapa kau banyak melihat orang yang dahulunya kaya tapi kini telah kehilangan segala-galanya. Hal itu karena kesalahan dalam melakukan investasi atau karena membelanjakan semua uangnya tanpa memikirkan hari esok.
Eh,.minum lagi kopimu, kata ayah sambil mengangkat cangkir kopinya minum.
Singkongnya enak, legit rasanya...kataku sembari menyodorkan pada ayah.
Jadi anakku....kata ayah melanjutkan..... uang yang banyak itu pastilah dari hasil kerja keras yang banyak juga...., kita harus mempergunakannya dengan akal sehat dan untuk kebaikan , kenikmatan dan kenangan-kenangan indah. Kurasa setiap kali kau hendak membelanjakan uangmu didalam darahmu ada naluri untuk berpikir. Aku hanya terdiam duduk mendengarkan Ayah...!! Tapi ayah kelihatannya masih bersemangat untuk bicara terus, saya geser sedikit kursi tempatku duduk agar lebih dekat pada ayah.
Saya pernah dengar sebuah kotbah tentang dunia fabel dimana seorang pemburu yang sudah menemukan sasarannya se-ekor beruang besar. Disaat pertemuan itu terjadi si pemburu sudah siap dengan senapan laras panjangnya hendak menembak siberuang, ya... kalau senapan itu sampai meletus pastilah mengenai siberuang dan mati. Akan tetapi disaat si pemburu yang sudah sudah mengarahkan senapannya dan tinggal menarik pelatuknya , beruang tersebut berkata kepada si pemburu ;
Sabar...sabar dulu tuan pemburu mari kita bicarakan saja dulu,..apa yang tuan perlukan dari saya,....kata beruang.
Saya memerlukan kulit beruang untuk saya pakai,.kata sipemburu.
Oh.oo tidak masalah , kata siberuang. Silakan Tuan pemburu mengambil kulit saya, asalkan tuan juga memenuhi perminataan saya ,..kata siberuang.
Apa permintaanmu..kata sipemburu.
Saya memerlukan makanan untuk mengisi perut saya ini, .kata siberuang.
Akhirnya terjadilah kompromi diantara mereka,... karena kemudian tampaklah dari balik pohon beruang itu berjalan dengan perut buncit sayang sudah tidak ada lagi kulitnya dan perutnya yang gembul ternyata sudah berisikan sipemburu komplit dengan mengenakan kulit siberuang.
Anakku...apa yang perlu dicari tahu dari cerita demikian,..kita tidak perlu kompromi dengan yang buruk atau dengan kejahatan karena kita akan masuk lingkaran perangkapnya dan berada sebagai korbannya. Lebih baik menghindar dari hal-hal yang buruk dan menjauhi kejahatan. Aku hanya terdiam lagi.!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar